Advertisement
Babakan Siliwangi, hutan kota seluas 3,8 hektar yang terletak di jantung Kota Bandung, diresmikan sebagai hutan kota dunia pertama di Indonesia. Peresmian dilakukan pada 27 September 2011 bersamaan dengan Konferensi Lingkungan Anak dan Pemuda yang dihadiri Wakil Presiden Boediono serta duta besar dari negara sahabat. Acara yang diikuti 1.000 pemuda dari berbagai negara ini juga bakal dihadiri atlet internasional Samuel Eto’o dan Maria Sharapova.
Pada pendeklarasian tahun lalu (Red. 2011) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengakui keberadaan hutan di tengah kota tersebut, sebagai satu-satunya hutan yang ada saat ini. Keberadaannya saat ini merupakan oksigen bagi kota Bandung. Sebab lahan seluas 3.8 hektar ini adalah area resapan air yang sanggup memasok oksigen untuk 15 ribu orang dalam sehari serta memiliki fungsi ekologis, sosial dan budaya tergolong cukup besar di Bandung.
Jembatan Gantung Baksil |
Namun beredar kabar bahwa hutan kota dunia Babakan Siliwangi (Baksil) yang berada di Jalan Taman Sari, Bandung beralih fungsi. Bahkan pesan berantai melalui fasilitas BlackBerry Messenger (BBM) menyebut Baksil tersebut akan digunakan untuk dibuat mall (Red. 2011).
Jembatan Gantung Babakan Siliwang (klik untuk memperbesar)
Pemerintah Kota Bandung berencana mengalihfungsikan hutan kota Babakan Siliwangi. Di akhir masa jabatan, Walikota (Dada Rosada) Bandung justru mengeluarkan izin buat PT Esa Gemilang Indah (EGI) mengelola kawasan menjadi sentra komersil seperti apartemen, mall dan restoran.
Mural baksil "pintu kehidupan" |
Jika rencana pembangunan ini terlaksana, maka akan berdampak pada makin semerawutnya kemacetan di Bandung. Jika dibangun apartemen, setidaknya akan ada 2000 kendaraan memadati jalan Siliwangi. Sementara kondisi jalan sudah tidak memungkinkan mendapat tambahan beban.
Mural baksil "Kami butuh kamu-kamu butuh kami" |
Padahal berdasarkan Undang-undang Penataan Ruang (No. 26, 2007), seharusnya suatu kota memiliki Ruang Terbuka Hijau dengan persentase 30% dari luas wilayahnya. Dengan luas Bandung 17 ribu hektar, idealnya luas RTH adalah sekitar 6000 hektar. Ironisnya, hari ini kota Bandung hanya memiliki 8,76% atau 1700 hektar ruang terbuka hijau (Dinas Pertamanan, 2007).
Mural baksil "Ketika bandung tak senyaman dulu" |
Sejak zaman Belanda, kawasan ini sudah sebagai Green Belt Kota Bandung. Dahulu, Babakan Siliwangi, merupakan kawasan persawahan dikenal dengan sebutan kawasan Lebak Siliwangi. Di era Jepang, kawasan itu sempat untuk dibangun museum namun tidak sempat terealisasi. Dilihat dari sisi sejarah, dapat dikatakan bahwa kawasan ini sejak dahulu sudah menarik banyak pengembang karena lokasi sangat strategis.
Mural baksil "Pohon ditebang Bandung hareudang" |
Kawasan Babakan Siliwangi, dengan luas hampir 9 hektar, hanya tersisa 3,8 hektar. Perubahan terbesar terjadi saat saat ITB membangun sarana olahraga di kawasan ini. Meskipun mendapat tentangan, namun kesepatakan diambil antara ITB dan Pemkot Kota Bandung, sudah berjalan. ITB berjanji tidak akan merusak ekosistem Lebak Siliwangi.
Murak baksil "jadikan alam sebagai kawan bukan lawan" |
Berbagai bentuk protes dan penolakan warga bermunculan, ragam tulisan terpampang yang ditampilkan dalam media visual. “Enyahlah Perusak Hutan Babakan Siliwangi”, “Warga Bandung Menolak Pembangunan Mall, Kondominium, Restoran di Hutan Babakan Siliwangi”, “Rakyat bersatu padu menjaga hutan Siliwangi” dan masih banyak spanduk bernada serupa.
Mural baksil "Bandung beak ku apartemen, hotel, mall, restoran" |
Rencana pembangunan Babakan Siliwangi telah terngiang sejak lama. Wacana ini sempat meredup dan sekarang muncul lagi. Jika terjadi, pembangunan Babakan Siliwangi akan menambah daftar panjang kelamnya potret pembangunan di Bandung.
Mural baksil "Loading gedung vs hutan" |
Billboard bertuliskan “Mari Menanam Pohon” dengan foto Walikota Bandung menggunakan baju safari sedang memeluk gadis cilik berkebaya di sebuah taman. Tulisan “Mari Menanam Pohon” di dalam billboard tersebut akan sangat ironis jika rencana pengalihfungsian Hutan Kota Babakan Siliwangi terjadi di kota Bandung. (sumber: UrsaMadjor.com)
Namun setelah munculnya penolakan yang gigih dari masyarakat Bandung akhirnya pemerintah kota Bandung mencabut ijin PT. EGI terhadap hak pengelolaan Babakan Siliwangi, semuanya berakhir dengan jalan damai demi Bandung yang lebih baik.
Setelah merasakan udara di dalam Hutan Kota Babakan Siliwangi selama 30 menit Akang merasa lebih segar. Jembatan gantung dan area hijau sekitar Babakan Siliwangi cocok buat ngabuburit, olah raga kecil dengan jalan kaki, membersihkan paru-paru dari udara jalanan sambil menunggu waktu berbuka.
Babakan Siliwangi
Jl. Siliwangi
Jl. Taman Sari
Bandung
- Cicaheum - Ciroyom
- Cicaheum - Ledeng
- Cisitu - Tegalega
Nice info gan. :)
BalasHapus